Hubungan Bengkulu dan Inggris dimulai pertama kali dalam masa kolonialisme pada tahun 1685 melalui British East India Company (EIC) dalam tujuan mereka untuk mendapatkan komoditi mahal seperti lada dan emas. Perjalanan panjang dan sulit pun dilalui hingga akhirnya mereka tiba di Bencoolen, begitu saat itu mereka menyebutnya. Ternyata, bukan hanya Inggris yang melirik Bencoolen, namun juga ada Portugis, Prancis, dan Spanyol. Maka untuk mempertahankan daerahnya ini, Inggris membangun benteng pertahanan. Benteng pertama di Bengkulu adalah Fort York, yang sayangnya kini sudah hancur.
Inggris kemudian membangun Fort Marlborough di bawah kepemimpinan Gubernur Joseph Collet dan berhasil selesai pada 1719. Fort Marlborough diambil dari nama seorang jenderal dan tangan kanan Ratu Anne, Ratu Inggris yang saat itu sedang berkuasa, yaitu Duke of Marlborough, John Churchill. Nama yang tidak asing bukan? Ya, John Churchill adalah kakek moyang dari Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill dan juga masih berhubungan darah dengan Princess Diana.
Benteng ini menghadap ke Samudera Hindia, posisi yang tepat dalam memantau pergerakan kapal musuh yang mendekat. Jika dilihat dari atas, Fort Marlborough berbentuk kura-kura. Bentuk ini adalah khas ala Inggris, kebanyakan benteng Inggris memiliki bentuk kura-kura, contohnya Tillbury Fort di Essex, UK, dan Ticonderoga Fort di AS. Bentuk ini juga memudahkan tentara memantau dari 4 arah mata angin sehingga lebih terlindungi. Menurut mitologi Eropa kura-kura adalah lambang umur panjang, kekuatan, kebijakan dan perlindungan. Ini merupakan simbol harapan koloni Inggris untuk mempertahankan kekuasaannya di Bencoolen. Pelindung sekuat tempurung kura-kura yang bisa bertahan lama.
olehShasa Mercya